Diam
Seperti batu
Kau terpaku
Diam membisu
Seperti besi
Tatapmu sunyi
Sedingin belati
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ketika dunia tak lagi menghargai apa yang sudah kita lakukan untuk mereka, aku ingin tetap berdiri dengan segala ketololan dan kebodohan ini. Ingin aku membagi semua yang telah mengukir senyum di bibir dan menggali sungai airmata di pipi. tak perlu kunikmati tawa itu ataupun kuhapus air mata yang mengalir menyejukkan bumi.HaL yang TERBAIK adalah KITA SIAP UNTUK HAL YANG TERBURUK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar